Posts

Peran Kehidupan

Tetap dalam skenario Tuhan Pemeran utama tak dibuat dominan Protagonis pun antagonis tak menjadi perhatian Komentar penonton tak diutamakan Para tokoh berperan sesuai kemauan Tak ada kata batal terekam kejadian Percakapan ditarikpun mustahil dilakukan Hanya sekali kesempatan yang diberikan Untuk perbaikan kesalahan Itu tanggungan perorangan Jangan tanyakan kemarahan Tuhan!! Mungkin takkan terbayangkan Jangan ragukan kebaikan Tuhan! Apalagi janji yang ia Firmankan, Sekali Ia beri kenikmatan Tiada mampu kau jumlahkan Masih berperan skenario Tuhan Segala kemungkinan jadi rahasia yang dipertanyakan Karena Tuhan yang memegang perencanaan Tuhan yang menentukan awal hingga akhir sebuah kehidupan

Fatimah Az-zahra

      Fatimah az-Zahra adalah putri rasulullah Saw. Fatimah merupakan buah pernikahan beliau dengan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah dilahirkan pada saat Rasulullah berusia 35 tahun. Dengan demikian, Fatimah berusia sekitar 15 tahun ketika terjadi peristiwa hijrah ke Madinah.       Fatimah menikah dengan Sayyidina Ali r.a., seorang pemuda yang sangat sederhan. Pernikahannya juga dilakukan dengan penuh kesederhanaan. Meskipun Fatimah mengetahui bahwa ayahandanya adalah orang yang sangat terpandang dan pemimpin kaum muslim, dia ikhlas dinikahi dengan acara prosesi pernikahan yang teramat sederhana.       Setelah menikah, kehidupannyapun berjalan dalam suasana yang amat sederhana.Pernah suatu hari, Rasulullah satang berkunjung ke rumahnya. Fatimah tampak sangat letih mengurus keperluan rumah tangga. Ia lalu menceritakan hidupnya itu kepada Rasulullah Saw. Betapa dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampa

Karma

Dengan perkataan Seseorang akan tegar Tapi dengan perkataan Seseorang juga akan rapuh Ini bukan masalah cinta ataukah persahabatan Namun, ini tenang hati yang terlanjur kau lukai Jika kau bilang, Waktu akan menyembuhkan luka hati Fikirkanlah!! Jika kejadian yang sama terulang Lisan siapa yang salah? Hati siapa yang akan menyesal? Terungkap saat karma dari Tuhan datang, Disaat itulah kau menyadari kesalahan di masa lalu Ingatlah satu hal!! Karma itu ada dan nyata Yang kau lakukan padaku Akan terjadi juga padamu

Anak

Hadirnya menorehkan senyum sehabis derita Hadirnya akhiri batas perjuangan Hadirnya legakan kekhawatiran Hadirnya jadikan tangis bahagia Ya,,, yang terlahir tanpa dosa Suci dari rahim wanita mulia Terjaga selalu hingga masanya Tangis dari mata beningnya Sentuhan dari tangan mungilnya Pelukan hangat dari tubuh dinginnya Hingga gerakan-gerakan sederhana Yang amat dinanti sekian lama Waktu kelahirannya.. Merubah pria yang amat kuat jadi luluh air mata Merubah wanita yang terlihat lemah jadi berani bertatuh nyawa Hingga terdengar tangis latangnya.. Sirna sudah segala duka Penantian sembilan bulan telah tiba, Tunas baru keluarga terlahir sempurna Bahagia tak terkira Amanah dalam anugrah Sang Kuasa Dia.. yang akan memanggilmu Umi.. ibu.. mama.. bunda... Dia.. yang akan memanggilmu Abi.. papa.. ayah.. Dia akan menjadi pemanis keluarga Yang tak akan membiarkanmu kesepian Yang tak akan tega melihat deritamu Dia.. akan wujudkan har

Bukan Aku Diriku

Senja itu tak lagi indah Karena bukan kau yang terakhir nampak Sinar lentera tak lagi terang Sebab kau menghilang dari pandang Saat semua tenang mengalir Justru aku resah dengan ketidakhadiranmu Sekarang... esok.. lusa.. kapanpun itu Tak nampak dirimu, tak sungguh bahagia hadir Bukan Aku diriku Namun salah satu darinya Menanti hadirmu Untuk melengkapi bahagianya Kamu yang berdiri ditiap pandangannya Masihlah nampak bertanya-tanya,, Siapakah yang berhati murni?? Tuk pantas menghuni hati ini... Entahlah... siapapun itu Kau akan tahu Bahwa ketulusan yang nyata Hadir dari cinta yang sedeharana Layaknya sayidina Ali dan Fatimah Azzahra Kekuatan doa lah yang menyatukannya RF_Aku Bukan Diriku