Posts

Showing posts with the label Puisi

Percayaku pada-Nya

Allah Maha Tahu Aku tak pernah memahami betul kehidupan ini. Kehidupan yang sebagian kejadiannya entah ku kemanakan, karena jalan pikiranku yang bercabang membuat semuanya tercecer tak karuan. Sebagian memaksaku diam, namun aku ingin bercerita. Pada siapa?? Indraku cukup membuat pikiranku menyimpulkan bahwa mempercayakan cerita pada manusia bukanlah jalan keluar utama.  Aku tidak bisa mempercayai siapapun, tak satupun yang ku lihat mampu menempatkan hati ini pada posisi yang membuat beban dalam ceritaku seolah berkurang. Lebih baik aku bungkam mendekap isak hingga mataku lebam, daripada hidupku menjadi tawanan manusia-manusia tak bertanggung jawab. Aku tak butuh belas kasihan, apalagi pujian yang dijadikan kedok kebencian. Cukup. Semua yang terlihat cukup menjadi bukti, semua yang terjadi cukup membuatku mengerti. Bahwa sepertinya Tuhan memintaku mempercayakan diri hanya pada-Nya. Ia, Sang Penguasa semesta, Maha Pencipta. Dimana semua cerita hidup manusia Tuhan yang punya ku

Derita Palestina

Aksaraku menggema Batinku bangkit menggerutu kata Pada lorong ingatan akan derita Merebahkan asa Membentuk cerita penuh tanya Yang tak semua ada jawabnya Pada siapa........ Tokoh yang menjelma beragam rupa Berlomba seolah paling berkuasa Tak peduli nurani manusia Tak peduli berharganya kehormatan wanita Tak peduli berapa banyak nyawa melayang tanpa dosa Luka mengangah, darah dimana-mana Runtuhan gedung porak-poranda Tangis melanda di penjuru Palestina Tak henti mujahid bertaruh nyawa Membela negera untuk merdeka Mereka benar-benar dibutakan tahta Diperbudak nafsu angkara Dipermainkan iblis penghuni nereka Dan tak tahu Tuhan Sang Penguasa Lalu kenapa?? Dunia seolah menutup mata Membiarkan derita berlarut tanpa jeda Mereka juga manusia!! Punya kuasa dan hak membela Punya tempat dan posisi yang setara Punya hidup dengan nafas yang sama Punya tubuh sama sempurnanya Lalu kenapa?? Mereka harus terpisah satu dengan lainnya Mereka harus binasa kehilangan sana

Mampu

Sisihkan ruang untukku Yang sejenak singgah melepas lelah Sejenak merebakan asa dalam hela nafasku Untuk menghindari perkenalanku pada kata ‘menyerah’ Bersiaplah! untuk saat ini juga Buang kata ‘seandainya’ Semua bisa terlakukan Bersama niat usaha tergerakkan Pastikan bekalmu cukup Pastikan mentalmu mampu Pastikan dirimu sanggup Semua akan terwujud

Penulis

Harmoni musik terdengar merdu beriringan Note lagu berkumandang pas alunan nada Dari sisi yang berlainan Nada-nada itu mengisahkan akan rasa Aku masih berada dalam cerita,,, Berangan-angan akan kisah ku yang selanjutnya Masih bersama rasa yang sama,,, Ya.. alur itu sibuk memilah suasana Dibalik keindahan latar... Tergambar penokohan yang menguatkan Dari penokohan yang membangun... Dapat terlihat kepandaian sang pengarang Bukan untuk dipuja.. Pun bukan bahan pujian... Cerita itu hanyalah penggambaran Bahwa imajinasi tak memiliki batasannya

Peran Kehidupan

Tetap dalam skenario Tuhan Pemeran utama tak dibuat dominan Protagonis pun antagonis tak menjadi perhatian Komentar penonton tak diutamakan Para tokoh berperan sesuai kemauan Tak ada kata batal terekam kejadian Percakapan ditarikpun mustahil dilakukan Hanya sekali kesempatan yang diberikan Untuk perbaikan kesalahan Itu tanggungan perorangan Jangan tanyakan kemarahan Tuhan!! Mungkin takkan terbayangkan Jangan ragukan kebaikan Tuhan! Apalagi janji yang ia Firmankan, Sekali Ia beri kenikmatan Tiada mampu kau jumlahkan Masih berperan skenario Tuhan Segala kemungkinan jadi rahasia yang dipertanyakan Karena Tuhan yang memegang perencanaan Tuhan yang menentukan awal hingga akhir sebuah kehidupan

Karma

Dengan perkataan Seseorang akan tegar Tapi dengan perkataan Seseorang juga akan rapuh Ini bukan masalah cinta ataukah persahabatan Namun, ini tenang hati yang terlanjur kau lukai Jika kau bilang, Waktu akan menyembuhkan luka hati Fikirkanlah!! Jika kejadian yang sama terulang Lisan siapa yang salah? Hati siapa yang akan menyesal? Terungkap saat karma dari Tuhan datang, Disaat itulah kau menyadari kesalahan di masa lalu Ingatlah satu hal!! Karma itu ada dan nyata Yang kau lakukan padaku Akan terjadi juga padamu

Anak

Hadirnya menorehkan senyum sehabis derita Hadirnya akhiri batas perjuangan Hadirnya legakan kekhawatiran Hadirnya jadikan tangis bahagia Ya,,, yang terlahir tanpa dosa Suci dari rahim wanita mulia Terjaga selalu hingga masanya Tangis dari mata beningnya Sentuhan dari tangan mungilnya Pelukan hangat dari tubuh dinginnya Hingga gerakan-gerakan sederhana Yang amat dinanti sekian lama Waktu kelahirannya.. Merubah pria yang amat kuat jadi luluh air mata Merubah wanita yang terlihat lemah jadi berani bertatuh nyawa Hingga terdengar tangis latangnya.. Sirna sudah segala duka Penantian sembilan bulan telah tiba, Tunas baru keluarga terlahir sempurna Bahagia tak terkira Amanah dalam anugrah Sang Kuasa Dia.. yang akan memanggilmu Umi.. ibu.. mama.. bunda... Dia.. yang akan memanggilmu Abi.. papa.. ayah.. Dia akan menjadi pemanis keluarga Yang tak akan membiarkanmu kesepian Yang tak akan tega melihat deritamu Dia.. akan wujudkan har

Bukan Aku Diriku

Senja itu tak lagi indah Karena bukan kau yang terakhir nampak Sinar lentera tak lagi terang Sebab kau menghilang dari pandang Saat semua tenang mengalir Justru aku resah dengan ketidakhadiranmu Sekarang... esok.. lusa.. kapanpun itu Tak nampak dirimu, tak sungguh bahagia hadir Bukan Aku diriku Namun salah satu darinya Menanti hadirmu Untuk melengkapi bahagianya Kamu yang berdiri ditiap pandangannya Masihlah nampak bertanya-tanya,, Siapakah yang berhati murni?? Tuk pantas menghuni hati ini... Entahlah... siapapun itu Kau akan tahu Bahwa ketulusan yang nyata Hadir dari cinta yang sedeharana Layaknya sayidina Ali dan Fatimah Azzahra Kekuatan doa lah yang menyatukannya RF_Aku Bukan Diriku

Salahku, Jatuh Cinta Padamu

Aku terlalu rapuh bertahan diatas bahagianya dirimu dengannya Kau membuatku kehabaisan kata dan cara menepis luka Aku begitu hancur saat tahu perasaan itu untuknya Kau robohkan seketika bahagiaku.. hujam derita dalam duka Tak habis fikir.. kenapa baru sekarang aku tersadar.. Setelah sekian derita ku tegar menahan Menarik kecewa bersembunyi dalam senyum Melupakan pelaku biang tangisku Ternyata,, Tatapan itu tiada makna untukku Senyum itu tak didesain khusus untukku Detak jantung pertemuan itu tak senada hatiku Tentang kebetulan-kebetulan.. Tak lantas mengartikan benar kaulah takdirku Berapa luka yang harus ku ukir lagi?? Menangisi belati yang bertubi-tubi menusuk hati Berapa tangis lagi yang akan menetes?? Mengeruhkan air mata yang tak kunjung setetes Memang salahku.. jatuh cinta padamu yang baru ku kenal Harusnya.. aku tetap pada diriku yang dulu Menutup hati rapat-rapat.. Menganggap kunci hatiku ada pada Tuhan Hingga saat hatiku

Penulis Pemula

Aku tak punya kuasa Merubah makna dari setiap kata Aku hanya manusia biasa Dengan kemampuan   pemberian-Nya Satu kata   sejuta cerita Satu kata bermakna ganda Satu kata mewakili segalanya Satu kata ungkap rahasia Satu kata sederhana Bersama keindahan dibaliknya Ku rangkai jadi kalimat menawan Dalam bait puisi yang ku ciptakan Aku memang masih belajar.. Belum capai pohon dengan akar kekar.. Masih merawat hobi berpuisi dan bercerita.. Sedikit buahkan karya-karya sederhana.. Aku.. penulis pemula Tak sehebat Andrea Hirata Tak sepandai Asma Nadia Pun tak sepuitis W.S. Rendra Aku.. penulis pemula Berkarya dalam sajak dan kata Kan belajar dari mereka Kunci sukses dalam berkarya

Kembali Ku

Dari waktu yang terus berlalu Tentang kenangan yang urung menjauh Rangkaian kisah disajak puisiku Hidupkan angan dalam tiap doaku Tuhan mempertemukan,, Rindhu yang enggan menghilang Bagai bunga rindhukan kumbang datang Perasaan tersembunyi yang terutakan Saat kata terbelenggu dalam untaian rasa Syetan sekalipun sulit menjelma Oleh Tuhan lah cinta ku hadir untuknya Cinta Nya lah menghidupkan suasana Dalam kelamnya rasa,, Syukurku pada Nya hadirkan bahagia Sujudku untuk Nya jernihkan jiwa Tangisku karna Nya buahkan pahala