Bela Negara Mahasiswa UNNES 2019
Bela negara diadakan pada Jumat, 18 Oktober 2019. Memulai persiapan keberangkatan pukul 13.00 WIB sebagai waktu kumpul peserta bela negara di auditorium prof. Wuryanto. Pesertanya terdiri mahasiswa FMIPA dan FIS dengan total semuanya lebih dari tiga ratus orang. FIS sendiri terbagi menjadi 22 kelompok dengan anggota 12 sampai 14 orang perkelompok.
Para peserta kemudian dibariskan tiap fakultas dengan koordinatornya masing-masing sebelum berangkat pada pukul 14.05 WIB menggunakan truk brimob. Perjalanan diperkirakan memakan waktu 2,5 jam. Selama perjalanan, iring-iringan truk berpenumpang mahasiswa peserta bela negara memenuhi jalan menuju Rindam IV Diponegoro, Magelang. Pendidikan bela negara tersebut akan dijalankan selama tiga hari dengan pelatihan langsung oleh TNI-AD yang bertugas. Diharapkan, dalam kurun waktu tersebut para peserta mendapat cukup ilmu dan pengalaman serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tiba di lokasi sekitar pukul lima. Semua peserta turun dari truk menuju lapangan untuk mengikuti kegiatan penyambutan dan kegiatan pra-pendidikan bela negara. Masih berbaris di lapangan, pembacaan peraturan pendidikan bela negara disampaikan oleh pelatih. Beberapa peraturan diantaranya tidak boleh membawa HP, menaati peraturan selama pendidikan bela negara, tidak membawa senjata tajam dan bebas dari narkoba. Selanjutnya, pelatih membagi peserta menjadi 3 pleton. Dimana setiap pleton terbagi menjadi 8 tim (A-H) dengan seorang pemimpin tim masing-masing, serta 2 orang petugas piket tiap pleton laki-laki dan perempuan yang telah ditunjuk. Masing-masing pleton mendapat satu pelatih dan pendamping pelatih. Mereka kemudian mengarahkan tiap pleton menuju barak(kamar) masing-masing sesuai petunjuk, ada barak Diponegoro, barak Kartini, Barak Supriyadi, dan lain-lain. Setiap peserta laki-laki dan perempuan mendapat barak yang berbeda.
Setelah pengondisian barang selesai, kegiatan ibadah sholat maghrib pun dilaksanakan. Semua peserta didik menjalankan sholat berjamaah dilanjutkan dengan istighosah sebagai doa pembuka, pemula kegiatan pendidikan bela negara. Kegiatan istighosah tersebut dilakukan hingga menjelang waktu isya’ dan dilanjutkan sholat isya’ berjamaah. Selesai sholat, peserta didik mendapat makan malam di ruangan berbeda sesuai dengan pletonnya.
Pelaksanaan makan malam tidak lepas dari pelatihan kedisiplinan. Peserta didik terlebih dulu berbaris rapi sebelum memasuki ruang makan, begitupun ketika telah didepan ruang makan. Mereka tidak diperbolehkan gaduh dan berbicara selama di dalam ruangan, apabila melanggar konsekuensiny6a adalah makan di luar. Selain itu, mulai dari pra-makan hingga pasca-makan telah diatur sedemikian rupa sebagai bentuk pendidikan kedisiplinan.
Selesai makan malam, peserta didik diarahkan menuju Gedung Jendral Soedirman untuk mendapatkan materi. Materi malam itu disampaikan oleh pelatih Sesar Mayor Sunarno, Bintara Pengamanan Bela Negara. Beliau menyinggung sedikit kegiatan yang akan dilakukan pada esok harinya, yaitu outbound dan materi singkat mengenai nilai-nilai organisasi dan pemimpin. Dengan beliau pula, peserta didik sejenak diberi renungan mengenai pengorbanan dan usaha orang tua yang dilakukan untuk anak-anaknya. Sebagian besar peserta terharu, beberapa ada yang menangis hingga terisak-isak. Sebagai penutup kegiatan hari itu, pelatih Sunarno memberikan ice breaking berupa permainan Marina... menari... di atas... menara dan yel-yel semangat bela negara.
Dalam jangka waktu isitahat malam, beberapa peserta didik dari setiap pleton bergantian berjaga malam dengan jangka waktu satu jaman. Dan hal itu terus dilakukan hingga menjelang fajar.
Keesokan harinya, peserta didik dibangunkan pukul 4.00 WIB untuk bersiap menjalankan ibadah sholat subuh berjamaah. Seusai melaksanakan sholat subuh, semua peserta didik berkumpul di lapangan untuk melaksanakan senam pagi dengan instruktur senam seorang pelatih. Pelaksanaan senam dilakukan tanpa iringan musik, semua peserta didik diminta berhitung bersama-sama sambil menirukan gerakan pelatih.
Selesainya pelaksanaan senam, pelatih memberikan waktu untuk membersihkan diri dan bersiap mengikuti kegiatan hari itu hingga terdengar peluit panggilan. Setiap peserta didik lantas menuju barak mereka masing-masing, ada yang disempatkan mandi, atau hanya sekadar mencuci muka dan gosok gigi, ada juga yang berdandang hingga memanfaatkan waktu sedikit untuk memuaskan kantuk sebentar di ranjang.
Bunyi peluit terdengar, peserta didik berlari keluar berbaris di depan ruang makan pletonnya masing-masing. Pemimpin tim didepan, setelah memastikan seluruh anggotanya lengkap. Pemimpin tim lapor ke petugas piket, selanjutnya petugas piket melaporkannya kepada pelatih. Setelah kelengkapan anggota dipastikan, petugas piket mengarahkan peserta didik memasuki ruang makan, menempati setiap meja yang terdiri dari 10 kursi persatu meja. Peraturan makan berlaku seperti yang telah disampaikan diawal tadi.
Selesai makan, lanjutlah kegiatan utama yaitu outbound. Pertama, semua peserta didik dibariksan sesuai pleton di lapangan. Pemanasan berupa ice breaking diberikan pelatih sebelum memulai kegiatan. Dilanjut dengan pembagian kelompok yang terdiri dari gabungan 2 tim. Kemudian, tiap kelompok akan beradu dengan kelompok lain untuk memainkan permainan yang telah disediakan, beberapa diantaranya adalah kandang kambing, estafet bola, estafet air, jaring laba-laba dan hulahoop melingkar. Pada setiap permainan tersebut terdapat esensi atau nilai-nilai yang dieslipkan, diantaranya nilai saling percaya, keterbukaan, saling menghargai, menghormati, dan saling memaafkan. Selain itu, karena ini sebuah permainan antar dua kelompok, maka disetiap permainan akan diputuskan kelompok yang menang dan kalah. Bagi kelompok yang kalah hukuman ditentukan oleh pelatih, seperti dicoret pipinya, push up, atau yang paling diingat adalah diceburkan ke kolam depan Gedung Jendral Soedirman.
Keseruan permainan terus berlanjut, hingga cuaca cerah saat itu dirasa tidak memungkinkan dilanjutkannya permainan hingga selesai. Pada pukul 10.00 WIB terik matahari sudah menyengat, permainan terpaksa dihentikan untuk keselamatan peserta didik. Pelatih yang bertanggung jawab meminta maaf akan ketidaksesuaian kegiatan outbound hari itu. Seusai menyantap kudapan yang diberikan siang itu, peserta didik diarahkan ke Gendung Jendral Soedirman untuk mendapat materi dari komandan rindam, Kolonel Infantri Amril Ibrahim. Namun karena beliau berhalangan, kemudian digantikan oleh Mayor Infantri Untung. Dan kegiatan penyampaian materi tersebut berlangsung hingga tiba waktu ashar.
Selesai sholat asar, pluit tanda berkumpul berbuny. Peserta didik berbaris di lokasi sesuai pletonnya masing-masing. Sore itu peserta didik akan mendapatkan materi mengenai PBB yang disampaikan oleh seorang pelatih. Sebelum pada praktik, pelatih menjabarkan terlebih dahulu pengerti PBB, bagian-bagian PBB, tujuan PBB, keguanaan PBB, dan contoh gerakan PBB. Dimana setelah semua itu disampaikan, peserta didik mejalankan praktik PBB yang telah disampaikan pelatih sebelumnya. Penyampaian materi tersebut berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.
Peserta didik memiliki waktu sekitar 30 menit untuk beristirahat di barak sambil persiapan melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Ketika waktu sholat maghrib tiba, seluruh peserta didik menuju masjid, kecuali yang berhalangan dan non islam menyesuaikan keadaan.
Selesai sholat, pelatih mengarahkan peserta didik untuk melaksanakan makan malam di ruang makan pletonya masing-masing. Hidangannya hampir sama seperti makan malam yang kemarin, yaitu ikan, tempe, sayur, dan air putih. Pagi tadi sarapannya telor ceplok, tahu, sayur, dan teh hangat. Kemudian siangnya ayam goreng, tahu, semangka, sayur, dan air putih. Dan hidangan yang telah dibagikan harus dihabiskan.
Kegiatan setelah makan malam adalah materi di Gedung Jendral Soedirman. Dengan pemateri seorang pelatih yang bertugas. Sayangnya pelaksanaan materi tersebut harus terhenti ketika tiba-tiba terjadi pemadaman listrik. Seluruh peserta didik diminta untuk tetap kondusif dan berjaga, namun ada-ada saja yang memanfaatkan kejadian tersebut untuk melepas kantuk dan tertidur sejenak dalam kegelapan malam itu.
Pemadaman listrik terjadi cukup lama, mulai pukul 20.25 WIB hingga pukul 22.45 WIB. Akibatnya, penyampaian materi dihentikan dan peserta didik bertahap diarahkan menuju baraknya masing-masing untuk beristirahat. Kegiatan malam berlangsung seperti malam sebelumnya.
Hari terakhir di Dodik Bela Negara, Rindam IV Diponegoro, Magelang. Seusai melaksanakan kegiatan rutin pagi hari, peserta didik kemudian dilatih TUS (Tata Upacara Sekolah) dengan pelaksanaan kegiatan beberapa peserta ditunjuk atau dengan sukarela menjadi petugas upacara. Mereka digiring ke lapangan untuk dilatih beberapa saat. Sembari menunggu waktu praktik tiba, peserta didik yang lain dijelaskan apa saja bagian-bagian dan bagaimana pelaksanaan TUS itu sendiri.
Setelah semua dirasa siap, praktik TUS pun dilaksanakan. Peserta didik didampingi pelatih melakukan praktik upacara, benar-benar pada saat itu peserta dan petugas dituntut untuk khidmat agar pelaksanaan upacara berjalan lancar dan tidak ada kesalahan dalam pelaksanaanya.
Seusai pelatihan TUS, peserta didik mendapat kudapan untuk dimakan bersama di sekitaran lapangan yang teduh. Selanjutnya, peserta dipersilahkan berkemas sebelum pelaksanaan makan siang terakhir.
Seusai pelaksanaan makan siang, peserta didik tiap pleton dibariskan untuk kemudian mendapa tembali barang yang disita sebelumnya selama pelaksanaan pendidikan bela negara. Setelah semua dirasa aman dan tidak ada yang kehilangan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi di Gendung Jendral Soedirman sampai menunggu truk brimob yang menjemput tiba.
Akhirnya, tibalah dipengujung kegiatan bela negara. Selesai melaksanakan sholat asar berjamaah, peserta didik melaksanakan upacara penyerahan kembali peserta didik. Serah terima yang diwakili pihak universitas dan Rindam IV Diponegoro menjadi tanda berakhirnya pendidikan bela negara. Tidak lupa, peserta bela negara terbaik tahap itu diberikan penghargaan.
Selesai upacara tersebut, peserta diatur untuk menaiki truk yang telah ditentukan oleh koordinasi universitas. Dan mahasiswapun melaksanakan perjalanan kembali menuju kampus UNNES.
Comments