Posts

Showing posts from 2018

Al-Zahrawi (936 M – 1013 M)

      Abdul Qasim Khalaf ibnu al-Abbas al-Zahrawi dilahirkan di Zahra, yang terletak disekitar Cordoba, Spanyol pada tahun 926 M. Beliau adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abat pertengahan. Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa khalifah Al-hakim II dari kekhalifahan Umayyah. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, yaitu kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid.       Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk diantaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan kebahasa latin oleh Gerardo dari Cremon pada abat ke-12. Selama lima abad Eropa pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dari pengetahuan kedokteran di Eropa.       Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rincih dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetik, seperti deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang berk

Pidato Bahasa Jawa

Perpisahan Kelas Tiga SMP Assalamu'alaikum.Wr.Wb Bapak Kepala Sekolah ingkang kinurmatan, Bapak ugi ibu guru ingkang kula kurmati, Staf Tata Usaha lan komite sekolah SMP N 1 Welahan ingkang kula kurmati, para rawuh saha para kanca siswa kelas tiga, ugi para wakil siswa Kelas setunggal lan Kelas kalih ingkang kula tresnani. Sumangga ingkang rumiyin sami ngaturaken syukur dhumateng Gusti Maha Kuasa ingkang kepareng paring rahmat lan hidayatipun.Kita sedaya taksih saged kempal manunggal kanthi tentrem,bagus,waras,kebal ing kabagyan.Kita sedhaya saged hangrawuhi undhangan wonten ing tata adicara perpisahan siswa kelas tiga SMP N 1 Welahan punika. Para rawuh ingkang kinurmatan, Kula minangka wakil saking siswa kelas tiga ngaturaken nyuwun pamit dhumateng panjenengan Sedaya. Sadangunipun kirang langkung tigang taun kula sakanca Sampun ngudi ilmu wonten sekolahan menika. Wonten pamulangan saben dintenipun kula sakanca asring damel kalepatan,awit menika kula sakanca nyuwun pan

Analisis Cerpen (Makalah)

Akan Terus Bertahan             Kesedihan masih mendera diriku. Setelah ditinggal pergi pendamping hidupku, kini anakku satu-satunya juga telah tiada. Hujan air mata tentu saja menetes di sini; di mataku. Terkadang aku merasa, Tuhan mengujiku terlalu berat. Ingin menghakimi-Nya, namun apa daya, aku tak bisa. Sungguh aku tak sanggup memaki Pencipta diriku yang telah menyelamatkanku dari sebuah insiden naas beberapa tahun yang lalu. Aku sungguh percaya bahwa Dia tidak akan menjahatiku. Ucapku kepada batinku sendiri.             Tak terasa ini sudah 40 hari kepergian istriku, dan 7 hari kepergian anakku. Sedih dan duka itu tentu ada, namun menipis, setipis kain tissue yang sering aku gunakan  untuk menyeka air mata dan ingusku karena berduka. Namun, aku sadar, bahwa berduka terlalu lama tak akan ada gunanya. Menjalani hidup sekuat mungkin adalah solusi atas kekosongan dan kesedihanku ini.             Ada pepatah yang bilang, bahwa kesibukan bisa membuat kita lalai dari kesedihan

Mampu

Sisihkan ruang untukku Yang sejenak singgah melepas lelah Sejenak merebakan asa dalam hela nafasku Untuk menghindari perkenalanku pada kata ‘menyerah’ Bersiaplah! untuk saat ini juga Buang kata ‘seandainya’ Semua bisa terlakukan Bersama niat usaha tergerakkan Pastikan bekalmu cukup Pastikan mentalmu mampu Pastikan dirimu sanggup Semua akan terwujud

Penulis

Harmoni musik terdengar merdu beriringan Note lagu berkumandang pas alunan nada Dari sisi yang berlainan Nada-nada itu mengisahkan akan rasa Aku masih berada dalam cerita,,, Berangan-angan akan kisah ku yang selanjutnya Masih bersama rasa yang sama,,, Ya.. alur itu sibuk memilah suasana Dibalik keindahan latar... Tergambar penokohan yang menguatkan Dari penokohan yang membangun... Dapat terlihat kepandaian sang pengarang Bukan untuk dipuja.. Pun bukan bahan pujian... Cerita itu hanyalah penggambaran Bahwa imajinasi tak memiliki batasannya

Memetik Hikmah Persahabatan dari Nabi Isa As.

Suatu hari, Nabi Isa As. melakukan perjalanan dengan seorang temannya. Mereka hanya berbekal tiga potong roti.  Ketika sampai di suatu tempat, mereka berdua beristirahat. "Bawa roti itu kemari," kata Nabi Isa As. kepada temannya. Lelaki itu memberikan dua potong roti. "Mana yang sepotong lagi?" tanya Nabi Isa As. "Aku tidak tahu."                                  Setelah masing-masing memakan sepotong roti, keduanya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tepi laut.  Nabi Isa As. menggelar sajadahnya di atas laut, mereka berdua lalu berlayar ke seberang. "Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa kepada temannya. "Aku tidak tahu."             Mereka kemudian melanjutkan perjalanan, di tengah jalan mereka melihat seekor kijang.  Setelah dipanggil, kijang itu pun datang menghampiri Beliau. Beliau lalu menyembeli, memanggang dan memakannya.

Ibnu Hajar al-Asqalani (Tokoh Cerdas Yang Rajin Shalat Tahajjut)

       Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H/ 1372 M – 852 H/ 1449 M) adalah orang ahli hadis yang terkemuka. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan   dari kitab sahih milik Imam Bukhri dan disepakati sebagai kitab penjelasan Sahih Bukhri yang paling detail yang pernah dibuat. Dengan demikian jasa beliau dalam dunia Islam tidak diragukan lagi.       Beliau sudah hafal al-quran ketika usianya masih 9 tahun. Pada usianya yang ke-12 tahun, Ibnu Hajar sudah dipercaya untuk menjadi imam shalat Tarawih di Masjidil Haram. Sungguh sebuah tugas dan kepercayaan yang sangan terpuji dan mulia.       Dikisahkan bahwa Ibnu Hajar adalah seorang yang sangat sibuk. Hari-harinya diisi dengan berpetualang untuk menggali, mencari, dan mendalami hadis. Beliau berkunjungkan ke berbagai pelosok wilayah untuk bertemu dengan para ahli ilmu agama, ahli fiqih, dan ahli hadis untuk menimba ilmu kepada mereka.       Namun, dibalik kesibuk

Peran Kehidupan

Tetap dalam skenario Tuhan Pemeran utama tak dibuat dominan Protagonis pun antagonis tak menjadi perhatian Komentar penonton tak diutamakan Para tokoh berperan sesuai kemauan Tak ada kata batal terekam kejadian Percakapan ditarikpun mustahil dilakukan Hanya sekali kesempatan yang diberikan Untuk perbaikan kesalahan Itu tanggungan perorangan Jangan tanyakan kemarahan Tuhan!! Mungkin takkan terbayangkan Jangan ragukan kebaikan Tuhan! Apalagi janji yang ia Firmankan, Sekali Ia beri kenikmatan Tiada mampu kau jumlahkan Masih berperan skenario Tuhan Segala kemungkinan jadi rahasia yang dipertanyakan Karena Tuhan yang memegang perencanaan Tuhan yang menentukan awal hingga akhir sebuah kehidupan

Fatimah Az-zahra

      Fatimah az-Zahra adalah putri rasulullah Saw. Fatimah merupakan buah pernikahan beliau dengan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah dilahirkan pada saat Rasulullah berusia 35 tahun. Dengan demikian, Fatimah berusia sekitar 15 tahun ketika terjadi peristiwa hijrah ke Madinah.       Fatimah menikah dengan Sayyidina Ali r.a., seorang pemuda yang sangat sederhan. Pernikahannya juga dilakukan dengan penuh kesederhanaan. Meskipun Fatimah mengetahui bahwa ayahandanya adalah orang yang sangat terpandang dan pemimpin kaum muslim, dia ikhlas dinikahi dengan acara prosesi pernikahan yang teramat sederhana.       Setelah menikah, kehidupannyapun berjalan dalam suasana yang amat sederhana.Pernah suatu hari, Rasulullah satang berkunjung ke rumahnya. Fatimah tampak sangat letih mengurus keperluan rumah tangga. Ia lalu menceritakan hidupnya itu kepada Rasulullah Saw. Betapa dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampa